PROFIL



JOGONEGORO

Racana Jogonegoro
Gugusdepan XI.07.087-XI.07.088
Pangkalan Universitas Sains Al-Qur’an 
Jawa Tengah di Wonosobo





    Profil
Racana Jogonegoro merupakan gerakan kepanduan golongan pandega dimana kader di olah sedemikian rupa sehingga menjadi penerus bangsa yang tangguh dan berkepribadian baik. Dalam melaksanakan adicitanya tersebut Racana Jogonegoro mengembangkan metode pendidikan, kaderisasi muatan kegiatan dan pengembangan diri. Agar peran tersebut terlaksana racana mengadakan mengembangkan program kegiatan yang dituangkan dalam program kerja. Program kerja tersebut haruslah strategis dan tepat sasaran.
Program strategis ini diarahkan pada bidang pendidikan dan pengembangan diri. Dalam bidang pendidikan program diarahkan untuk mempersiapkan kader menjadi pembina pramuka yang tangguh dengan penuh semangat dasa dharma. Selain itu program pengembangan diri juga ditujukan untuk melengkapi proses kepramukaan di tingkat pandega. Program tersebut di lakukan dalam bentuk kegiatan nyata.
Ada pun beberapa catatan program kerja yang telah dilaksanakan antara lain :

  1. Kursus Mahir Dasar
  2. Orientasi Pendidikan Kepramukaan tingkat pandega
  3. Penerjunan SGT (Siaga, Penggalang, Penegak)
  4. Pertemuan pandega seperti The 2nd Senior Rover Scout Creativity Se-Jawa Dan Bali yang
diselenggarakan Racana Wijaya UNNES Semarang, LPR DIY dan jawa tengah yang diselenggarakan oleh racana Gajah Mada Yogyakarta dan masih banyak lagi pertemuan yang lain.

Sejarah lahir 
Racana Jogonegoro lahir pada tanggal 24 November 1989. Selama 3 periode terakhir, nahkoda kepengurusan racana di pegang oleh kak Makhrus Apandi, kak Ahmad Nafi’ dan sekarang di pegang oleh kak Supriyanto. Dalam kurun waktu tersebut racana telah berhasil mengembangkan racana sehingga bisa ikut andil dalam pertemuan dan event besar tingkat pandega.

 

Visi dan Misi
Racana Jogonegoro mengusung misi yang sama seperti yang tertuang dalam World Scout Conference yang bersidang di Durban, Afrika Selatan, pada bulan Juli 1999. 
Pernyataan ini, didasarkan pada Konstitusi (Anggaran Dasar) WOSM, dimaksudkan untuk menegaskan kembali peran Kepramukaan sekarang ini. 
Pernyataan Misi Kepramukaan adalah sebagai berikut:
"Misi Kepramukaan adalah turut menyumbang pada pendidikan kaum muda, melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka, guna membantu membangun dunia yang lebih baik, di mana orang-orangnya adalah pribadi yang dirinya telah berkembang sepenuhnya dan memainkan peran konstruktif di dalam masyarakat".
       Racana Jogoonegoro adalah gerakan pendidikan yang mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya sehingga menjadi:

      1. Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang:
             a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, emosional, dan tinggi moral
             b. Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya
             c. Kuat dan sehat jasmaninya
      2. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.

Hal ini dicapai dengan program strategis Racana Jogonegoro yang berisi :

          1. Menyertakan kaum muda dalam proses pendidikan nonformal, selama tahun-tahun pembentukan kepribadiannya,
          2. menggunakan metode khusus yang membuat masing-masing pribadi menjadi penggerak utama dalam pengembangan dirinya sendiri, untuk menjadi orang yang mandiri, siap membantu sesamanya,bertanggungjawab dan merasa terpanggil,
          3. membantu mereka dalam membentuk suatu sistem nilai yang didasarkan pada asas-asas spiritual, sosial dan personal, sebagaimana dinyatakan dalam Satya dan Darma Pramuka.

Komentar